1.
Marker
Dalam pembuatan aplikasi
berbasis Augmented Reality, marker merupakan hal utama yang harus di
pelajari. Marker merupakan gambar
berbentuk persegi dengan warna hitam dan putih dengan ukuran tertentu. Dengan
menggunakan marker ini maka proses
tracking pada saat aplikasi di gunakan. Komputer akan mengenali posisi dan
orientasi dari marker dan akan
menciptakan objek virtual yang berupa objek 3D (Mario. 2013).
2.
Markerless
Salah satu metode Augmented reality yang saat ini sedang
berkembang adalah metode Markerless Augmented
reality, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital. Seperti saat ini dikembangkan
oleh perusahaan Augmented reality
terbesar di dunia Total Immersion dan
Qualcomm, mereka telah membuat
berbagai macam teknik Markerless
Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti face Tracking, 3D Object
tracking, dan motion tracking
(Mario. 2013:4).
a. Face Tracking
Dengan menggunak algoritma yang
mereka kembangkan, komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan
cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan
mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan
benda-benda lainnya.Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya
Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event.
b. 3D Object Tracking
Berbeda
dengan face tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara
umum, teknik 3D Object Tracking dapat
mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi,
dan lain-lain.
c. Motion Tracking
Pada teknik ini komputer dapat
menangkap gerakan, Motion tracking telah
mulai igunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba
mensimulasikan gerakan. Contohnya pada film Avatar, di mana James Cameron
menggunakan teknik ini untuk membuat film tersebut dan menggunakannya secara realtime.
Sumber : Borko (2011), Haller (2007), Gregg Kipper (2012), Mario (2013)