Friday, 16 October 2015

Marker dan Markerless

BY Dery Alfian IN 3 comments

1.        Marker


Dalam pembuatan aplikasi berbasis Augmented Reality, marker merupakan hal utama yang harus di pelajari. Marker merupakan gambar berbentuk persegi dengan warna hitam dan putih dengan ukuran tertentu. Dengan menggunakan marker ini maka proses tracking pada saat aplikasi di gunakan. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi dari marker dan akan menciptakan objek virtual yang berupa objek 3D (Mario. 2013).



2.        Markerless
Salah satu metode Augmented reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode Markerless Augmented reality, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital. Seperti saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented reality terbesar di dunia Total Immersion dan Qualcomm, mereka telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti face Tracking, 3D Object tracking, dan motion tracking (Mario. 2013:4).

a.    Face Tracking
Dengan menggunak algoritma yang mereka kembangkan, komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya.Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event.




b.    3D Object Tracking
Berbeda dengan face tracking  yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.

c.    Motion Tracking
Pada teknik ini komputer dapat menangkap gerakan, Motion tracking telah mulai igunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan. Contohnya pada film Avatar, di mana James Cameron menggunakan teknik ini untuk membuat film tersebut dan  menggunakannya secara realtime.






Sumber : Borko (2011), Haller (2007), Gregg Kipper (2012), Mario (2013)

Thursday, 15 October 2015

Arsitektur Augmented Reality

BY Dery Alfian IN No comments

Arsitektur pada Augmented Reality hampirsama dengan arsitektur lainya. Hanya perbedaan di input dan output.

1.        Input
Pada AR, proses input ini system mendeteksi sensor dari benda nyata. Sepeti gambar, sensor getaran, lokasi, hingga sensor gerakan.

2.        Kamera/ Alat Penangkap Sensor
Disini sensor-sensor dari dunia nyata di terima dan dijadikan informasi yang nantinya akan diproses oleh system.

3.        Prosesor
Disini proses inti dari kera teknologi AR. System akan memproses informasi yang akan masuk dan akan menemukan informasi apa yang akan di keluarkan.

4.        Output
Menampilkan informasi-informasi yang sudah diproses. Output dapat berupa monitor,layar ponsel.





Sumber : Mario (2013)

Komponen-Komponen Augmented Reality

BY Dery Alfian IN No comments

Secara umum untuk membuat suatu Augmented Reality dibutuhkan minimal komponen berikut:

1.    Input Device
Input device digunakan sebagai sensor untuk menerima input dalam dunia nyata. Input device yang biasa digunakan misalnya seperti kamera, dan juga webcam yang sekarang ini banyak digunakan untuk teknologi Augmented Reality.

2.    Output Device
Output device digunakan untuk menampilkan hasil dari Augmented Reality yang telah dibuat. Output device yang biasa digunakan adalah monitor dan head mounted display. Head mounted display biasanya digunakan di kepala, mirip kacamata. Head mounted Display biasanya sudah terintegrasi dengan kamera di bagian atasnya.

3.    Tracker
Tracker adalah pelacak agar benda maya tambahan yang dihasilkan berjalan sesuai dengan real time atau interaktif walaupun benda nyata yang jadi induk dipindah-pindahkan. Biasanya tracker berupa QR code atau marker yang menjadi penanda.

4.    Komputer

Setelah komponen yang berada di atas, komputer merupakan komponen yang sangat penting dalam pembuatan Augmented Reality, karena pada komputer kita dapat membuat program Augmented Reality dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kesalahan atau error sedikitpun. Komputer disini berupa PC (Personal Computer) atau embedded system yang dipasang pada alat.